Kamis, 21 Mei 2009

KEBENARAN KEHIDUPAN MEMANG TAKDIR

Suatu desa terpencil hidup sebuah keluarga. Keluarga itu terdiri dari ayah, ibu, dan satu orang anak. Sang ayah mencari nafkah keluarganya dengan menjual Koran ke kota. Spanjang harinya sang ayah menaiki sepeda tua yang diwariskan oleh orang tua sang ayah. Anaknya yang bernama Ali telah berhenti sekolah sejak 2 tahun yang lalu tepatnya ketika dia kelas 4 SD. Dia belajar dengan membaca Koran dari sang ayah. Sementara ibunya berkreatif membuat tempat buah dan gerabah lainnya dengan bahan bambu .
Hingga pada suatu hari, pada saat Ali membaca Koran terbitan terbarunya, dia mengetahui ada acara lomba menyelesaikan soal kelas 6 SD yang akan dilaksanakan esok hari di kota. Ali berminat mengikuti lomba tersebut. Orang tuanya pun menyetujuinya.
Keesokan harinya, ketika lomba dilaksanakan, ia diantar oleh ayahnya. Kompetisipun berjalan. Tampaknya Ali mengerjakan soal dengan midah. Tak lain Alipun lebih cepat selesai disbanding kawan kompetisinya. Alhasil Ali keluar sebagai juara 1. Saat diwawancarai rupanya ilmu-ilmunya didapatkan dari membaca Koran setiap hari. Ali mendapatkan hadiah berupa uang saku 1 juta rupiah dan juga tropi.
Ketika dia berminat pulang, ayhnya tidak menyusulnya. Dan Ali tetap menanti ayahnya. Hingga sampai sore hari Ali menunggu, ayahnya tak kunjung datang. Ali memutuskan untuk berjalan kaki.
Sesampai di rumah Ali melihat rumahnya dikerumuni banyak orang. Betapa kaget bercampur duka, dia melihat ayahnya akan meninggal karena kecelakaan. Sebenarnya dia akan menyerahkan sekaligus memamerkan hasil yang didapat kepada ayahnya.
Dengan bersimpul darah ayhnya member warisan suatu petuah sederhana. Ali pun mengangguk berusaha melaksanakan perintah ayahnya. Dalm beberapa detik setelah memberikan petuahnya, ayahnyapun meninggal dunia.
Sejak saat itu, ali masih terngiang-ngiang pengorbanan ayahnya begitu besar kepada dia dan ibunya. Dia akan berusaha menjadi lebih baik dari ayhnya.
Hingga suatu hari, dia didatangi oleh suatu pencari bakat hingga ia ikut dalam kompetisi besar. Ali setuju dengan tawaran dari tamunya itu.dari kompetisi ke kompetisi ia terus jalani. Ibunya bangga sekali kepada Ali hingga ia meninggal pada saatsakit ketika ditinggal Ali berkompetisi.
Dia mencoba bertahan hidup tanpa ayah dan ibunya. Pengorbanan Ali dari kompetisi ke kompetisi berhasil memiiki rumahyang mewah. Hingga saat dia mendapatkan royalty karena karangan cerita yang telah dibuatnya. Dia tafakkur ketika dia merindukan ayah dan ibunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar